Friday, June 17, 2011

TUKANG ROTI DAN PETANI

Suatu hari seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani, namun melihat ukuran mentega yang ia beli, Ia jadi curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram
Beberapa kali ia menimbang mentega itu dan benar berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah ia bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan
Pada saat sidang hakim berkata pada petani
"Pak tani ... apakah kau tidak mempunyai timbangan?
sehingga engkau tidak menimbang mentega yang kau jual kepada tukang roti ini?"
"Tidak tuan hakim, saya tidak memiliki timbangan" jawab petani
"Lalu bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?" tanya hakim
Petani itu menjawab
"Ah, itu mudah sekali dijelaskan tuan hakim, Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu sebagai penyeimbang saya gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu"
Cerita tadi mungkin cukup membuat kita geli, tapi itu adalah hal yang sering kita alami sehari-hari bahwa kekesalan/kesalahan kita pada orang lain sering berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain

No comments:

Post a Comment

Hi, Anda dipersilahkan menulis komentar, mmengusulkan perbaikan atau koreksi, atau merekomendasikan tulisan di blog ini kepada siapa saja. Hanya saja, tolong jangan menulis hal-hal yang berbau SARA atau yang dapat menyinggung perasaan orang lain, kelompok atau golongan tertentu.